Membersihkan sampah dalam hati dan membangun hubungan yang baik dengan Allah dan sesama adalah dua hal yang saling terkait dan memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental dan spiritual seseorang.
Sampah dalam hati dapat berupa dendam, kebencian, kesombongan, dan berbagai macam emosi negatif lainnya yang merusak kebersihan dan kejernihan hati. Jika tidak segera dibersihkan, sampah-sampah ini dapat menumpuk dan mempengaruhi pandangan dan tindakan seseorang. Oleh karena itu, sangat penting untuk membersihkan sampah dalam hati dengan bertaubat, memohon maaf, dan memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama.
Sementara itu, hubungan yang baik dengan Allah dan sesama sangatlah penting untuk membentuk kepribadian yang baik dan sehat secara keseluruhan. Kita sebagai makhluk sosial pasti berinteraksi dengan banyak orang di sekitar kita. Oleh karena itu, membangun hubungan yang baik dengan sesama dapat memperbaiki lingkungan sosial dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi kita sendiri dan orang lain.
Lebih penting lagi, menjalin hubungan yang baik dengan Allah dapat memberikan rasa tenang dan damai dalam hati. Allah selalu hadir dan mengawasi setiap tindakan dan perbuatan kita, sehingga merasa dekat dengan-Nya dapat membuat kita merasa tenang dan merasa bahwa hidup ini memiliki tujuan yang jelas.
Dalam Islam, hati yang bersih dan hubungan yang baik dengan Allah dan sesama adalah hal yang sangat dihargai dan dianjurkan. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk senantiasa membersihkan sampah dalam hati dan membangun hubungan yang baik dengan Allah dan sesama, sehingga dapat menjaga kesehatan mental dan spiritual kita.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya aka rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu.”
(HR Bukhari dan Muslim).
Hati adalah sumber kebaikan, maka ketika ada sampah yang mengotori, segera dibersihkan.
Kemudian perbaiki dengan ilmu dan iman.
Perbaiki pula hubungan dengan Alloh dan sesama.
Minta maaf pada orang-orang dekat, barangkali sumber penyakit itu datang dari sesuatu yang mengganjal antar sesama.
Ustadz Yayat Hidayat, M.A